Bandung, (PRLM).- Bunyi atau suara merupakan musik yang paling sederhana. Namun bila suatu alat musik sederhana dimainkan akan menghasilkan komposisi irama beranekaragam dan sangat kaya akan harmonisasi.
"Contoh kecil saja alat musik Djembe asal Afrika yang kini musisi Afrika saja memesan dan membuatnya di Cipacing Sumedang. Meski hanya media yang dipukulnya hanya satu bagian, tapi dengan teknik memukul yang berbeda akan menghasilkan banyak bunyi dan irama musik, itulah perkusi atau alat musik pukul. sederhana tapi kaya nada," ujar budayawan Aat Suratin saat menjadi narator pada pagelaran musik perkusi S.O.R.A (The Sound of Natural Rhytmic Arrangement) bertempat di Auditorium Lokantara Budaya RRI Bandung, Jalan Diponegoro Bandung, Minggu (30/6) malam.
Pagelaran yang diprakarsai komunitas musik perkusi United State of Bandung Percussion (USBP) memainkan komposisi dari berbagai benda yang dipukul. Diantara suara piano dan paduan suara kaleng bekas, alat memasak dan lainnya memainkan nomor pembuka. Selain barang tidak terpakai sebagai sarana mencipta bunyi (musik) juga dimainkan komposisi dengan memainkan rampak Djembe, kolaborasi kendang dengan djembe, kendang dengan dog-dog dan lainnya. Sebagai bintang tamu tampil Punk Cut, Bina Seni Vokal, dan Reaktibelat.
Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/240907
BANDUNG,
(PRLM).- Bunyi atau suara merupakan musik yang paling sederhana. Namun
bila suatu alat musik sederhana dimainkan akan menghasilkan komposisi
irama beranekaragam dan sangat kaya akan harmonisasi.
“Contoh kecil saja alat musik Jimbe asal Afrika yang kini musisi Afrika saja memesan dan membuatnya di Cipacing Sumedang. Meski hanya media yang dipukulnya hanya satu bagian, tapi dengan teknik memukul yang berbeda akan menghasilkan banyak bunyi dan irama musik, itulah perkusi atau alat musik pukul. Sederhana tapi kaya nada,” ujar budayawan Aat Suratin saat menjadi narator pada pegelaran musik perkusi S.O.R.A (The Sound of Natural Rhytmic Arrangement) bertempat di Auditorium Lokantara Budaya RRI Bandung, Jalan Diponegoro Bandung, Minggu (30/6) malam.
Pagelaran yang diprakarsai komunitas musik perkusi United State of Bandung Percussion (USBP) memainkan komposisi dari berbagai benda yang dipukul. Diantara suara piano dan paduan suara kaleng bekas, alat memasak dan lainnya memainkan nomor pembuka. Selain barang tidak terpakai sebagai sarana mencipta bunyi (musik) juga dimainkan komposisi dengan memainkan rampak Jimbe, kolaborasi kendang dengan jimbe, kendang dengan dog-dog dan lainnya. Sebagai bintang tamu tampil Punk Cut, Bina Seni Vokal, dan Reaktibelat. (A-87/A-147)***
Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/240907 - See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php?mod=news&act=showdetail&id=1563#sthash.7jCQ5mlv.aIGkgNOs.dpuf
“Contoh kecil saja alat musik Jimbe asal Afrika yang kini musisi Afrika saja memesan dan membuatnya di Cipacing Sumedang. Meski hanya media yang dipukulnya hanya satu bagian, tapi dengan teknik memukul yang berbeda akan menghasilkan banyak bunyi dan irama musik, itulah perkusi atau alat musik pukul. Sederhana tapi kaya nada,” ujar budayawan Aat Suratin saat menjadi narator pada pegelaran musik perkusi S.O.R.A (The Sound of Natural Rhytmic Arrangement) bertempat di Auditorium Lokantara Budaya RRI Bandung, Jalan Diponegoro Bandung, Minggu (30/6) malam.
Pagelaran yang diprakarsai komunitas musik perkusi United State of Bandung Percussion (USBP) memainkan komposisi dari berbagai benda yang dipukul. Diantara suara piano dan paduan suara kaleng bekas, alat memasak dan lainnya memainkan nomor pembuka. Selain barang tidak terpakai sebagai sarana mencipta bunyi (musik) juga dimainkan komposisi dengan memainkan rampak Jimbe, kolaborasi kendang dengan jimbe, kendang dengan dog-dog dan lainnya. Sebagai bintang tamu tampil Punk Cut, Bina Seni Vokal, dan Reaktibelat. (A-87/A-147)***
Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/240907 - See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php?mod=news&act=showdetail&id=1563#sthash.7jCQ5mlv.aIGkgNOs.dpuf
BANDUNG,
(PRLM).- Bunyi atau suara merupakan musik yang paling sederhana. Namun
bila suatu alat musik sederhana dimainkan akan menghasilkan komposisi
irama beranekaragam dan sangat kaya akan harmonisasi.
“Contoh kecil saja alat musik Jimbe asal Afrika yang kini musisi Afrika saja memesan dan membuatnya di Cipacing Sumedang. Meski hanya media yang dipukulnya hanya satu bagian, tapi dengan teknik memukul yang berbeda akan menghasilkan banyak bunyi dan irama musik, itulah perkusi atau alat musik pukul. Sederhana tapi kaya nada,” ujar budayawan Aat Suratin saat menjadi narator pada pegelaran musik perkusi S.O.R.A (The Sound of Natural Rhytmic Arrangement) bertempat di Auditorium Lokantara Budaya RRI Bandung, Jalan Diponegoro Bandung, Minggu (30/6) malam.
Pagelaran yang diprakarsai komunitas musik perkusi United State of Bandung Percussion (USBP) memainkan komposisi dari berbagai benda yang dipukul. Diantara suara piano dan paduan suara kaleng bekas, alat memasak dan lainnya memainkan nomor pembuka. Selain barang tidak terpakai sebagai sarana mencipta bunyi (musik) juga dimainkan komposisi dengan memainkan rampak Jimbe, kolaborasi kendang dengan jimbe, kendang dengan dog-dog dan lainnya. Sebagai bintang tamu tampil Punk Cut, Bina Seni Vokal, dan Reaktibelat. (A-87/A-147)***
Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/240907 - See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php?mod=news&act=showdetail&id=1563#sthash.7jCQ5mlv.aIGkgNOs.dpuf
“Contoh kecil saja alat musik Jimbe asal Afrika yang kini musisi Afrika saja memesan dan membuatnya di Cipacing Sumedang. Meski hanya media yang dipukulnya hanya satu bagian, tapi dengan teknik memukul yang berbeda akan menghasilkan banyak bunyi dan irama musik, itulah perkusi atau alat musik pukul. Sederhana tapi kaya nada,” ujar budayawan Aat Suratin saat menjadi narator pada pegelaran musik perkusi S.O.R.A (The Sound of Natural Rhytmic Arrangement) bertempat di Auditorium Lokantara Budaya RRI Bandung, Jalan Diponegoro Bandung, Minggu (30/6) malam.
Pagelaran yang diprakarsai komunitas musik perkusi United State of Bandung Percussion (USBP) memainkan komposisi dari berbagai benda yang dipukul. Diantara suara piano dan paduan suara kaleng bekas, alat memasak dan lainnya memainkan nomor pembuka. Selain barang tidak terpakai sebagai sarana mencipta bunyi (musik) juga dimainkan komposisi dengan memainkan rampak Jimbe, kolaborasi kendang dengan jimbe, kendang dengan dog-dog dan lainnya. Sebagai bintang tamu tampil Punk Cut, Bina Seni Vokal, dan Reaktibelat. (A-87/A-147)***
Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/240907 - See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php?mod=news&act=showdetail&id=1563#sthash.7jCQ5mlv.aIGkgNOs.dpuf
Perkusi, Sederhana tapi Kaya Nada
02-07-2013
Disparbud
280 baca
2 1 10
2 1 10
BANDUNG, (PRLM).- Bunyi atau suara merupakan musik yang paling
sederhana. Namun bila suatu alat musik sederhana dimainkan akan
menghasilkan komposisi irama beranekaragam dan sangat kaya akan
harmonisasi.
“Contoh kecil saja alat musik Jimbe asal Afrika yang kini musisi Afrika saja memesan dan membuatnya di Cipacing Sumedang. Meski hanya media yang dipukulnya hanya satu bagian, tapi dengan teknik memukul yang berbeda akan menghasilkan banyak bunyi dan irama musik, itulah perkusi atau alat musik pukul. Sederhana tapi kaya nada,” ujar budayawan Aat Suratin saat menjadi narator pada pegelaran musik perkusi S.O.R.A (The Sound of Natural Rhytmic Arrangement) bertempat di Auditorium Lokantara Budaya RRI Bandung, Jalan Diponegoro Bandung, Minggu (30/6) malam.
Pagelaran yang diprakarsai komunitas musik perkusi United State of Bandung Percussion (USBP) memainkan komposisi dari berbagai benda yang dipukul. Diantara suara piano dan paduan suara kaleng bekas, alat memasak dan lainnya memainkan nomor pembuka. Selain barang tidak terpakai sebagai sarana mencipta bunyi (musik) juga dimainkan komposisi dengan memainkan rampak Jimbe, kolaborasi kendang dengan jimbe, kendang dengan dog-dog dan lainnya. Sebagai bintang tamu tampil Punk Cut, Bina Seni Vokal, dan Reaktibelat. (A-87/A-147)***
Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/240907
- See more at:
http://www.disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php?mod=news&act=showdetail&id=1563#sthash.7jCQ5mlv.aIGkgNOs.dpuf“Contoh kecil saja alat musik Jimbe asal Afrika yang kini musisi Afrika saja memesan dan membuatnya di Cipacing Sumedang. Meski hanya media yang dipukulnya hanya satu bagian, tapi dengan teknik memukul yang berbeda akan menghasilkan banyak bunyi dan irama musik, itulah perkusi atau alat musik pukul. Sederhana tapi kaya nada,” ujar budayawan Aat Suratin saat menjadi narator pada pegelaran musik perkusi S.O.R.A (The Sound of Natural Rhytmic Arrangement) bertempat di Auditorium Lokantara Budaya RRI Bandung, Jalan Diponegoro Bandung, Minggu (30/6) malam.
Pagelaran yang diprakarsai komunitas musik perkusi United State of Bandung Percussion (USBP) memainkan komposisi dari berbagai benda yang dipukul. Diantara suara piano dan paduan suara kaleng bekas, alat memasak dan lainnya memainkan nomor pembuka. Selain barang tidak terpakai sebagai sarana mencipta bunyi (musik) juga dimainkan komposisi dengan memainkan rampak Jimbe, kolaborasi kendang dengan jimbe, kendang dengan dog-dog dan lainnya. Sebagai bintang tamu tampil Punk Cut, Bina Seni Vokal, dan Reaktibelat. (A-87/A-147)***
Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/240907
Perkusi, Sederhana tapi Kaya Nada
02-07-2013
Disparbud
280 baca
2 1 10
2 1 10
BANDUNG, (PRLM).- Bunyi atau suara merupakan musik yang paling
sederhana. Namun bila suatu alat musik sederhana dimainkan akan
menghasilkan komposisi irama beranekaragam dan sangat kaya akan
harmonisasi.
“Contoh kecil saja alat musik Jimbe asal Afrika yang kini musisi Afrika saja memesan dan membuatnya di Cipacing Sumedang. Meski hanya media yang dipukulnya hanya satu bagian, tapi dengan teknik memukul yang berbeda akan menghasilkan banyak bunyi dan irama musik, itulah perkusi atau alat musik pukul. Sederhana tapi kaya nada,” ujar budayawan Aat Suratin saat menjadi narator pada pegelaran musik perkusi S.O.R.A (The Sound of Natural Rhytmic Arrangement) bertempat di Auditorium Lokantara Budaya RRI Bandung, Jalan Diponegoro Bandung, Minggu (30/6) malam.
Pagelaran yang diprakarsai komunitas musik perkusi United State of Bandung Percussion (USBP) memainkan komposisi dari berbagai benda yang dipukul. Diantara suara piano dan paduan suara kaleng bekas, alat memasak dan lainnya memainkan nomor pembuka. Selain barang tidak terpakai sebagai sarana mencipta bunyi (musik) juga dimainkan komposisi dengan memainkan rampak Jimbe, kolaborasi kendang dengan jimbe, kendang dengan dog-dog dan lainnya. Sebagai bintang tamu tampil Punk Cut, Bina Seni Vokal, dan Reaktibelat. (A-87/A-147)***
Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/240907
- See more at:
http://www.disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php?mod=news&act=showdetail&id=1563#sthash.7jCQ5mlv.aIGkgNOs.dpuf“Contoh kecil saja alat musik Jimbe asal Afrika yang kini musisi Afrika saja memesan dan membuatnya di Cipacing Sumedang. Meski hanya media yang dipukulnya hanya satu bagian, tapi dengan teknik memukul yang berbeda akan menghasilkan banyak bunyi dan irama musik, itulah perkusi atau alat musik pukul. Sederhana tapi kaya nada,” ujar budayawan Aat Suratin saat menjadi narator pada pegelaran musik perkusi S.O.R.A (The Sound of Natural Rhytmic Arrangement) bertempat di Auditorium Lokantara Budaya RRI Bandung, Jalan Diponegoro Bandung, Minggu (30/6) malam.
Pagelaran yang diprakarsai komunitas musik perkusi United State of Bandung Percussion (USBP) memainkan komposisi dari berbagai benda yang dipukul. Diantara suara piano dan paduan suara kaleng bekas, alat memasak dan lainnya memainkan nomor pembuka. Selain barang tidak terpakai sebagai sarana mencipta bunyi (musik) juga dimainkan komposisi dengan memainkan rampak Jimbe, kolaborasi kendang dengan jimbe, kendang dengan dog-dog dan lainnya. Sebagai bintang tamu tampil Punk Cut, Bina Seni Vokal, dan Reaktibelat. (A-87/A-147)***
Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/240907
Perkusi, Sederhana tapi Kaya Nada
02-07-2013
Disparbud
280 baca
2 1 10
2 1 10
BANDUNG, (PRLM).- Bunyi atau suara merupakan musik yang paling
sederhana. Namun bila suatu alat musik sederhana dimainkan akan
menghasilkan komposisi irama beranekaragam dan sangat kaya akan
harmonisasi.
“Contoh kecil saja alat musik Jimbe asal Afrika yang kini musisi Afrika saja memesan dan membuatnya di Cipacing Sumedang. Meski hanya media yang dipukulnya hanya satu bagian, tapi dengan teknik memukul yang berbeda akan menghasilkan banyak bunyi dan irama musik, itulah perkusi atau alat musik pukul. Sederhana tapi kaya nada,” ujar budayawan Aat Suratin saat menjadi narator pada pegelaran musik perkusi S.O.R.A (The Sound of Natural Rhytmic Arrangement) bertempat di Auditorium Lokantara Budaya RRI Bandung, Jalan Diponegoro Bandung, Minggu (30/6) malam.
Pagelaran yang diprakarsai komunitas musik perkusi United State of Bandung Percussion (USBP) memainkan komposisi dari berbagai benda yang dipukul. Diantara suara piano dan paduan suara kaleng bekas, alat memasak dan lainnya memainkan nomor pembuka. Selain barang tidak terpakai sebagai sarana mencipta bunyi (musik) juga dimainkan komposisi dengan memainkan rampak Jimbe, kolaborasi kendang dengan jimbe, kendang dengan dog-dog dan lainnya. Sebagai bintang tamu tampil Punk Cut, Bina Seni Vokal, dan Reaktibelat. (A-87/A-147)***
Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/240907
- See more at:
http://www.disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php?mod=news&act=showdetail&id=1563#sthash.7jCQ5mlv.aIGkgNOs.dpuf“Contoh kecil saja alat musik Jimbe asal Afrika yang kini musisi Afrika saja memesan dan membuatnya di Cipacing Sumedang. Meski hanya media yang dipukulnya hanya satu bagian, tapi dengan teknik memukul yang berbeda akan menghasilkan banyak bunyi dan irama musik, itulah perkusi atau alat musik pukul. Sederhana tapi kaya nada,” ujar budayawan Aat Suratin saat menjadi narator pada pegelaran musik perkusi S.O.R.A (The Sound of Natural Rhytmic Arrangement) bertempat di Auditorium Lokantara Budaya RRI Bandung, Jalan Diponegoro Bandung, Minggu (30/6) malam.
Pagelaran yang diprakarsai komunitas musik perkusi United State of Bandung Percussion (USBP) memainkan komposisi dari berbagai benda yang dipukul. Diantara suara piano dan paduan suara kaleng bekas, alat memasak dan lainnya memainkan nomor pembuka. Selain barang tidak terpakai sebagai sarana mencipta bunyi (musik) juga dimainkan komposisi dengan memainkan rampak Jimbe, kolaborasi kendang dengan jimbe, kendang dengan dog-dog dan lainnya. Sebagai bintang tamu tampil Punk Cut, Bina Seni Vokal, dan Reaktibelat. (A-87/A-147)***
Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/240907
No comments:
Post a Comment